Keuntungan Berinvestasi Properti

28/02/2020
0 Comments

Keuntungan Berinvestasi Properti

Investasi properti telah lama dikenal sebagai salah satu pilihan investasi yang paling stabil dan menjanjikan. Berbeda dengan instrumen investasi lain seperti saham atau reksa dana yang bisa sangat fluktuatif, investasi properti cenderung memiliki nilai yang terus meningkat seiring waktu, terutama di lokasi yang strategis. Selain itu, properti juga memberikan manfaat ganda: dapat digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus aset investasi yang bisa memberikan penghasilan pasif.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa saja keuntungan berinvestasi di sektor properti, berbagai jenis properti yang bisa menjadi pilihan investasi, serta tips penting agar Anda tidak salah langkah saat mulai berinvestasi properti.


1. Nilai Properti Cenderung Naik (Apresiasi Nilai)

Salah satu keuntungan utama dari investasi properti adalah apresiasi nilai. Harga properti, khususnya tanah, hampir selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan lahan, pertumbuhan populasi, dan pembangunan infrastruktur.

Sebagai contoh, properti yang dibeli di pinggiran kota lima tahun lalu mungkin saat ini sudah bernilai dua kali lipat atau lebih, terutama jika daerah tersebut mengalami perkembangan pesat seperti pembangunan jalan tol, stasiun kereta, atau pusat perbelanjaan.

Faktor-faktor yang memengaruhi apresiasi nilai properti:

  • Lokasi

  • Aksesibilitas (dekat jalan raya, transportasi umum)

  • Ketersediaan fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan)

  • Kondisi ekonomi nasional dan lokal

  • Rencana tata ruang wilayah oleh pemerintah


2. Penghasilan Pasif dari Sewa

Investasi properti tidak hanya mengandalkan kenaikan harga. Anda juga bisa mendapatkan penghasilan pasif dengan menyewakan properti yang Anda miliki. Baik itu rumah, apartemen, ruko, maupun kos-kosan, semuanya bisa menjadi sumber pendapatan rutin bulanan.

Keuntungan menyewakan properti:

  • Arus kas masuk yang stabil

  • Bisa menjadi sumber pendapatan pensiun

  • Potensi kenaikan tarif sewa seiring waktu

  • Bisa dimanfaatkan untuk membayar cicilan KPR

Salah satu strategi yang umum dilakukan oleh investor adalah menggunakan skema beli dan sewakan: membeli properti dengan KPR, lalu menyewakannya untuk membayar cicilan. Dengan begitu, properti bisa “membayar dirinya sendiri” dan setelah lunas, menjadi aset penuh milik Anda.


3. Diversifikasi Portofolio Investasi

Dalam dunia investasi, diversifikasi sangat penting untuk mengurangi risiko. Properti adalah aset riil (tangible asset) yang memberikan perlindungan terhadap inflasi dan tidak terlalu terpengaruh oleh volatilitas pasar modal.

Jika Anda telah memiliki investasi dalam bentuk saham atau obligasi, menambahkan properti dalam portofolio Anda bisa menjadi langkah bijak untuk menyeimbangkan risiko dan imbal hasil. Properti juga cenderung lebih stabil dalam jangka panjang dibanding instrumen keuangan lain.


4. Daya Ungkit (Leverage) Melalui KPR

Salah satu keunikan dari investasi properti adalah Anda bisa memanfaatkannya dengan leverage, yaitu membeli aset besar menggunakan dana pinjaman. Dengan uang muka tertentu (biasanya 10–30%), Anda bisa memiliki properti bernilai jauh lebih besar dengan bantuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Contohnya:

  • Anda memiliki uang Rp200 juta

  • Anda bisa membeli properti senilai Rp1 miliar dengan KPR

  • Nilai properti naik 10% menjadi Rp1,1 miliar

  • Keuntungan Anda sebenarnya 50% dari uang muka (Rp100 juta dari Rp200 juta)

Namun, leverage juga memiliki risiko, terutama jika tidak disertai perencanaan keuangan yang matang. Oleh karena itu, penting untuk menghitung kemampuan bayar dan mempertimbangkan kemungkinan properti tidak tersewa.


5. Perlindungan Terhadap Inflasi

Properti termasuk aset yang kebal terhadap inflasi. Saat harga barang dan jasa meningkat, nilai properti serta tarif sewanya juga biasanya ikut naik. Ini membuat properti menjadi instrumen lindung nilai (hedging) yang baik terhadap inflasi.

Berbeda dengan uang tunai yang nilainya tergerus inflasi dari tahun ke tahun, properti justru tumbuh nilainya, sehingga bisa mempertahankan kekayaan Anda dalam jangka panjang.


6. Kontrol Langsung atas Aset

Berbeda dengan saham atau reksa dana yang dikelola oleh perusahaan atau manajer investasi, dalam properti Anda memiliki kontrol penuh atas aset Anda. Anda bisa memilih lokasi, menentukan tarif sewa, merawat bangunan, bahkan merenovasinya untuk meningkatkan nilai.

Manfaat kontrol langsung ini antara lain:

  • Anda bisa meningkatkan nilai properti lewat renovasi

  • Bisa langsung merespons kebutuhan penyewa

  • Bisa menjual kapan saja saat harga bagus

  • Tidak tergantung pihak ketiga untuk keputusan investasi


7. Warisan dan Keamanan Aset Jangka Panjang

Properti adalah bentuk kekayaan yang nyata dan mudah diwariskan ke anak atau cucu Anda. Berbeda dengan aset digital atau keuangan yang bisa hilang karena lupa akses atau perubahan pasar, properti bisa diwariskan secara legal melalui akta waris atau hibah.

Selain itu, properti juga bisa digunakan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman, membuka usaha, atau digunakan sendiri di masa pensiun. Sifatnya yang tangible dan relatif aman membuatnya ideal sebagai bentuk tabungan jangka panjang.


8. Permintaan yang Terus Tumbuh

Dengan pertumbuhan populasi yang terus meningkat, permintaan akan tempat tinggal dan ruang usaha juga semakin besar. Hal ini menjadikan pasar properti selalu memiliki peminat, terutama di kota besar dan daerah berkembang.

Selain itu, dengan meningkatnya tren urbanisasi dan gaya hidup modern, jenis-jenis properti seperti apartemen, townhouse, dan co-living space semakin populer dan memiliki nilai komersial tinggi.


Jenis Properti untuk Investasi

Berikut beberapa jenis properti yang umum dipilih sebagai investasi:

  1. Rumah Tapak: Cocok untuk disewakan atau dijual kembali, terutama di daerah pemukiman.

  2. Apartemen: Ideal untuk daerah perkotaan, sering disewakan kepada profesional muda.

  3. Ruko (Rumah Toko): Kombinasi tempat usaha dan tempat tinggal, potensi sewa tinggi.

  4. Kos-kosan: Sumber pendapatan pasif rutin, cocok dekat kampus atau kawasan industri.

  5. Tanah Kosong: Apresiasi tinggi dalam jangka panjang, tapi perlu waktu untuk berkembang.


Tips Sukses Berinvestasi Properti

Agar investasi Anda berhasil, pertimbangkan tips berikut:

  • Pilih lokasi strategis: Lokasi adalah kunci dalam properti. Dekat dengan transportasi, fasilitas umum, dan pusat aktivitas akan meningkatkan nilai investasi.

  • Lakukan riset pasar: Pahami harga pasaran, tren sewa, dan perkembangan infrastruktur di sekitar.

  • Perhitungkan biaya tambahan: Jangan lupakan biaya notaris, pajak, renovasi, dan perawatan.

  • Manfaatkan agen atau konsultan: Untuk membantu dalam transaksi, evaluasi nilai, dan menemukan penyewa.

  • Hitung cash flow: Pastikan pendapatan sewa dapat menutup biaya operasional dan cicilan jika ada.

  • Siapkan dana darurat: Untuk mengatasi kemungkinan properti kosong atau perbaikan mendadak.


Kesimpulan

Berinvestasi properti bukan hanya soal membeli tanah atau bangunan, tetapi juga tentang strategi jangka panjang dalam membangun kekayaan dan stabilitas keuangan. Dengan kombinasi apresiasi nilai, penghasilan pasif dari sewa, dan perlindungan terhadap inflasi, properti menawarkan keuntungan yang sulit ditandingi oleh instrumen investasi lainnya.

Namun seperti semua bentuk investasi, properti juga memiliki risiko. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset, memiliki strategi yang matang, dan memahami kondisi pasar. Jika dilakukan dengan benar, investasi properti bisa menjadi fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan Anda.


Apakah Anda tertarik memulai investasi properti? Atau sedang mempertimbangkan untuk membeli properti pertama Anda?  cari halaman koleksi property di Property.com

Leave a Comment

Prove your humanity: 3   +   10   =